Bismillah
Memiliki, tetapi tak diakui.
Pasti di antara kita pernah mendengar kalimat itu. Sekilas seperti sebuah legalitas. Namun, ada yang mengatakan pengakuan dan legalitas adalah dua hal yang berbeda.
Mungkin saya adalah salah satu yang termasuk ke dalam kelompok yang mengatakan bahwa pengakuan dan legalitas adalah dua hal yang sama.
Saat kita mempunyai orang yang sangat disayang dan orang tersebut juga menyayangi kita, tetapi orang tersebut tak mau mengakui kita di hadapan orang banyak, pasti rasa sedih dan kecewa yang menghantui kita.
"Kenapa aku nggak diakui?"
"Kurangku apa, kok sampai nggak diakui?"
Kurang lebih, pasti pertanyaan seperti itu yang mampir dalam ruang pikir kita.
Sama halnya ketika kita mempunyai kemampuan dan kapasitas dalam suatu bidang tertentu. Saat kita sudah berusaha semaksimal dan memberikan yang terbaik untuk orang lain, tetapi apa yang telah kita lakukan tak mendapatkan pengakuan apa-apa dari berbagai pihak. Tentu ada rasa sesak yang memaksa menyelinap masuk ke dalam rongga dada ini.
Dulu, pengakuan tak terlalu dipertimbangkan atau tak begitu dipentingkan. Namun, makin canggih dan berkembangnya kemampuan masyarakat zaman sekarang, tentu pengakuan secara lugas sangat dibutuhkan bagi setiap orang demi persaingan yang sehat dan berkompeten.
Tak usah jauh-jauh, orang terdekat bisa menjadi ajang tempat untuk seseorang mencari sebuah pengakuan sesuai keahliannya. Baru setelah itu, mouth to mouth, bisa mengantarkan kita untuk mendapatkan sebuah pengakuan yang lebih luas dan akurat.
Namun, jika pada kenyataannya orang terdekat saja tak mau memberikan kita sebuah pengakuan atas apa yang sudah kita berikan atau atas kemampuan kita, maka kemungkinan kecil orang lain atau masyarakat luas bisa mengetahui kemampuan yang kita miliki dalam menguasai suatu bidang tertentu.
Saat itu terjadi, hati-hati, bisa jadi memang diri kita yang belum memiliki kemampuan yang seperti mereka bayangkan. Karena, teorinya jika orang lain mengakui kemampuan kita dan mereka puas dengan kinerja kita, maka secara otomatis, tanpa diminta mereka sendiri akan mengatakan kepada dunia, bahwa kita memang berkompeten dalam bidang tersebut.
Sebuah Pengakuan, testimoni, adalah hal yang sepele, tetapi sangat memiliki pengaruh yang amat besar bagi orang lain untuk masa yang akan datang.
Jika ada masa di mana belum ada pengakuan dari orang lain tentang kapasitas kinerja kita, maka jadikanlah masa itu menjadi sebuah cambuk untuk kita supaya lebih meningkatkan kualitas kinerja kita. Dan yakinlah, usaha tak kan pernah mengkhianati setiap usaha.
وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
“Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 233) Klik
***
Minangkabau, 25 Juli 2021 / 23.58